Jual Beli di pasar online alias marketplace memang menyenangkan, sebagai konsumen kita bisa memanfaatkan promo dan perang harga yang kadang sadisnya ngalah-ngalahin perang dunia 2, ya… sampai ketemu yang namanya nomer resi palsu.
Nomer resi palsu adalah nomer bukti pengiriman barang yang data hasil pelacakannya tidak sesuai / berbeda dengan data yang kita masukkan.
Misalnya: Nama penerima adalah Maya dengan alamat di Surabaya, tapi dari data pelacakan menyebutkan kalo nama penerima adalah Bambang dengan alamat penerima di Palembang.
Terkadang nama pengirim itu tetap sama tapi kadang bisa juga sama sekali berbeda, jadi itu adalah nomer resi orang lain yang diinputkan sebagai data pembelian kita.
Beberapa penyebab munculnya kasus nomer resi palsu:
- Penjual salah ketik
- Penjual salah memasukkan nomer resi
- Pihak kurir pengiriman yang salah input data pada saat pengiriman.
- Produk preorder / custom made yang menggunakan metode pembelian langsung.
- Penjual yang tidak punya stok dan menunggu stok datang.
- Toko dropship yang pusing karena toko yang didropship tidak kunjung memberi nomer resi, dan batas waktu konfirmasi pengiriman hampir habis.
- 100% orang yang berniat nipu dengan memanfaatkan kelalaian pengguna.
Bisa jadi ada hal lain yang jadi penyebab kasus nomer resi palsu ini. Kalo sudah terjadi, maka berdasarkan pengalaman tim Netjurnal.Com, ada 7 tipe cara pengatasinya.
Yang akan kami bahas disini apabila membeli melalui pasar online, yakni Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Ketiganya memberikan waktu konfirmasi penerimaan barang sekitar 24 – 48 jam setelah data pelacakan kurir menunjukkan status barang diterima.
Nah, bila nomer resi hasil pelacakan atau penerimaan tidak sesuai dengan data yang kita berikan, dan yakin kalo itu 100% nomer resi palsu, cara mengatasinya adalah
1 – Mengecek Ulang
Bisa melalui website kurir tersebut, misal website JNE, POS, TIKI, J&T, Wahana dll. Teliti juga ciri khas nomer resi tiap kurir, misal JNE yang pakai 13 – 16 digit angka dan huruf, beda dengan POS yang cuma 11 digit, atau Wahana yang sekitar 8 digit.
2 – Menghubungi Penjual
Hal ini berlaku kalo toko itu sudah terpercaya, misalnya yakin kalo penjual salah ketik atau keliru memasukkan nomer resi pembeli lain.
3 – Menghubungi Pihak Kurir
Cara ini memang sangat jarang, tapi pernah terjadi kasus kurir yang memasukkan kertas resi ke paket yang berbeda, sehingga data pelacakan menjadi ngawur. Biasanya kasus ini bisa meminta penjual mengecek ke kurir atau pembeli yang mengecek melalui Call Center kurir tersebut.
4 – Bila yang dibeli adalah produk pre-order atau Custom
Nomer resi palsu biasanya efektif untuk menahan pesanan agar tidak batal otomatis. Maka caranya adalah berkonsultasi dengan penjual dan menyarankan penggunaan sistem preorder yang lebih akurat dalam hal jangka waktu pengerjaan.
5 – Bersabar
Penjual yang tidak responsif kadang bisa menjengkelkan, kasus seperti stok kosong tapi bilang ada itu banyak, terutama untuk nilai pembelian yang besar. Penjual yang nakal biasanya mengulur waktu dengan nomer resi palsu supaya transaksi tidak batal otomatis.
6 – Instrospeksi
Jaminan dari pasar online jaman now adalah: Barang yang dibeli sesuai dengan yang dipajang dan diinformasikan, sehingga pembeli tidak meneliti toko yang ingin dibeli, membeli dari toko dropship bisa jadi merupakan kesalahan karena dropshipper tidak punya barang tersebut.
Bila dropshipper tidak tau barang tersebut, maka dia juga tidak tau status barang atau proses pembuatan hingga pengemasannya, sehingga akan sangat bergantung dengan toko online tempat dropshipper membelinya.
Sehingga bila toko dropship tersebut tidak juga mendapatkan nomer resinya, maka dia akan memasukkan nomer resi palsu supaya transaksi tidak batal otomatis. Ini salah satu kasus yang sangat buanyak korbannya. Kami sarankan kedepannya untuk introspeksi dan lebih teliti.
7 – Bila Tertipu
Misal, status barang dari detail pelacakan menyebut kalo barang sudah diterima, nama penerima seharusnya adalah Maya dengan alamat di Surabaya, tapi dari data pelacakan kurir menyebutkan kalo nama penerima adalah Bambang dengan alamat penerima di Palembang. Ini jelas nomer resi palsu.
Barang tidak dikirim dan penjual memanfaatkan kelengahan pembeli dengan tidak mengecek status pemesanan secara berkala.
Caranya: Tetap tenang, tidak usah panik, bila pesanan belum selesai dan dana belum ditransfer ke pihak penjual, maka coba hubungi penjual dan buka komplain.
Namun bila pesanan sudah selesai dan dana sudah ditransfer, maka hubungi pihak customer service dari pasar online dan tunjukkan bukti-bukti kalo sudah tertipu nomer resi palsu.
Biasanya untuk pembeli online yang profesional bakal pandai memilih toko, karena tidak ada tempat dan sistem yang 100% aman dari penipuan. Adapun cara mencegah menjadi korban dari nomer resi palsu adalah:
- Pastikan mengkonfirmasi nomer telepon di pasar online tempat membeli dan mengaktifkan notifikasi aplikasinya secara real-time.
- Membaca deskripsi dengan teliti dan tanya penjual bila kurang jelas. Baca juga catatan toko bila memungkinkan.
- Mengecek reputasi toko online dan penjual.
- Mencantumkan alamat penerima barang dengan jelas dan tidak ambigu.
- Bila sudah membeli, maka cek status pemesanan secara berkala dan pastikan nama dan alamat penerima sudah sesuai.
- Bila barang terlalu lama sampai, misalnya lebih dari 1 minggu, maka jangan sungkan kontak seller atau mengajukan komplain.
- Bila barang sudah sampai, cek barang dengan teliti khususnya yang bernilai besar
Tim NetJurnal tidak memvonis kalau toko yang memberikan nomer resi palsu adalah pasti penipu, terkadang banyak hal yang tidak berjalan sesuai keinginan, bahkan ada juga potensi kesalahan ada di pihak pembeli.
Bila dirasa ada yang perlu ditambahkan, silahkan komentar
[arp] – NetJurnal.Com
Hmm… Jadi tercyduk kan , kecurigaan gue selama ini ternyata bener..” memasukkan resi palsu untuk mengulur waktu” ..